Home

Jumat, 13 Agustus 2010

Jangan Biarkan Calon Buah Anda Rontok

Suatu hari, pak Nono seorang petani mangga dipasuruan bangga menyaksikan tanaman mangga dipekarangnnya mulai berbunga. Hal tersebut menendakan bahwa sebentar lagi pohonnya akan berbuah. Namun, setelah ditunggu pada waktunya ternyata pohon mangga tersebut tidak juga berbuah. Kalaupun berbuah, saat menjelang besar sudah berjatuhan sebelum masak.
Kejadian yang dialami pak Nono memang sering terjadi dalam pengembangan tanaman buah, termasuk diantaranya mangga. Kerontokan mangga sampai saat ini masih menjadi kendala dalam pengembangan mangga. Secara alami bunga mangga muncul leih kurang satu bulan setelah hujan berakhir dan memerlukan waktu sekitar empat bulan untuk dipanen. Selama masa pembnetukan tersebut, hampir 99% calaon mangga yang mengalami kerontokan sejak saaat polinasi hingga menjelang panen. Menurut data Kanwil Deptan prop. Jatim, saat ini produksi mangga masih rendah,k ira – kira 64,5 kg/pohon. Padahal hasil optimal dapat mencapai 125kg/pohon. Bila dilihat dari tingkat kerontokan yang mencapai 99%, berarti produksi mangga yang dihasilkan saat ini hanya dapat dipanen maksimal sebesar 1% saja dari calon buah yang dibentuk. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya upaya pencegahan atau pengendalian terhadap kerontokan buah yang terjadi.

Penyebab
Kerontokan mangga yang terjaditidak terlepas dari dua faktor utama yaitu, faktor luar dan faktor dalam. Faktor dari dalam meliputi keseimbangan hara dan hormon dalam tanaman, tingkat kesuburan polen, dan kemampuan organ reproduksi. Faktor dari luar meliputi kesuburan tanah, konidisi iklim (curah hujan dan angin) serta hama penyakit.

Pemanfaatan Energi

Energi diperoleh dari hasil pembakaran energi bebas didalam makanan menjadi energi bebas yang ditimbun dalam ATP. Molekul ATP berfungsi sebagai sumber nergi bagi semua aktifitas organisme yang dapat dibagi menjadi beberapa golongan.

1. Kerja Mekanis
Pergerakan atau lokomosi adalah salah satu cra hewan untuk melakukan kerja mekanis. Kerja mekanis selalu tejadi akibat kontraksi sel otot. Energi yang diperlukan untuk keperluan kerja mekanis disediakan oleh ATP.

2. Transfor Aktif
Pada uraian sebelumnya telah ditunjukan bahwa energi dibutuhkan pada transfer ion atau molekul melawan gradien konsentrasi (transport aktif ).

3. Produksi Panas
Energi merupakan sumber panas bagi organisme. Mamalia dan burung sangat bergantung pada panas yang dihasilkan oleh tubuhnya sehingga menjaga suhu tubuh tetap konstan. Pada umumnya, produksi panas merupakan hasil samping dari proses perubahan energi lain dalam sel. Ingatlah bahwa banyak energi yang hilang dalam bentk panas. Kontraksi otot diluar kehendak (gemetaran), digunkan untuk mencegah penurunan suhu tubuh sampai dibawah normal. Sumber energi bagi kontraksi tersebut adalah ATP.

4. Anabolisme
Anabolisme adalah sitesis dari makromolekul (protein, polisakarida, dan asam nukleat) dari bahan – bahan yang lebih sederhana. Proses sintesis tersebut tidak dapat berlangsung tanpa suplai energi. Molekul ATP merupakan sumber energi yang dipakai dalam proses anabolis didalam sel, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kamis, 12 Agustus 2010

Cara Praktis Mengatur Kelembapan pada Tanaman

Pernahkah anda menjumpai tanaman anda tiba - tiba ujung daunnya berwarna coklat, mengering, rontok, bahkan berakhir dengan kematian. Padahal tanaman anda berada didalam ruangan dan tidak ada panas yang berlebihan. bahkan kondisi ruangannya cukup dingin bagi kulit anda.

Hal tersebut terjadi karena kondisi kelembapan yang ada dalam ruangan ada. Selain suhu dan cahaya, kelembapan merupakan slah satu faktor yang penting dalam pertumbuhan tanaman. Kebanyakan tanaman dalam ruangan, terutama yang kondisi aslinya berasal dari hutan trofik basah, membutuhkan kelembapan yang cukup dalam pertumbuhannya. Golongan ini misalnya, kelompok paku - pakuan, filodendron, monstera, dan tanaman hias daun lainnya.

Pada kondisi dalam ruangan kelembapan udara mudah sekali menurun, apalagi bila ruangan kita ber-AC. Kelembapan yang rendah menyebabkan transpirasi yang tinggi pada tanaman. Gejala yang muncul pada tanaman bila kelembapan terlalu rendah diantaranya terjadi pencoklatan pada pucuk - pucuk daun, gugur daun, dan pembuangan yang sedikit.

Ada beberapa cara praktis yang dapat kita lakukan untuk mengatasi hal ini, diantaranya adalah sebagai berikut.

Posisi Tanaman. Posisi tanaman pada tempat yang terlindung, terutama lindungi tanaman dari pergerakan udara sehingga kelembapan tetap terjaga disekitar daun. Untuk tanaman yang membutuhkan kelembapan yang tinggi ada baiknya dijadikan penghias kamar mandi.

Pengelompokan tanaman. Dengan mengelompokan berbagai jenis tanaman dalam satu wadah atau satu posisi yang berdekatan kan menciptakn kondisi iklim mikro yang memiliki keembpan tinggi sehingga dapat bermanfaat untuk keseluruhan tanaman.

Menggunakan baki berisi kerikil. Teknik ini adalah dengan menyediakan sebuah baki yang luasnya 2,5 cm lebih lebar dari tajuk tanman dengan ketinggian sekitar 3-4 cm. baki ini kita isi dengan kerikil sampai 3/4 bagian, kemudian kita isi air hingga 1/2 bagian baki. Dengan kondisi ini dasar tanaman tidak akan langsung bersentuhan dengan air. Cara ini kan menghasilkan kelembapan yang konstan disekitar tanaman. Kita harus senantiasa memperhatikan jumlah air, jangan sampai kekeringan ataupun berlebihan.

menggunakan pot ganda. Teknik ini membutuhkan dua buah pot. Pot pertama berukuran lebih kecil yang akan digunakan sebagai pot tanaman, pot kedua berukuran lebih besar dan berfungsi juga sebagai dekorasi. Diantara kedua pot ini kita letakkan gambut basah atau bahan lain yang dapat menyimpan air. Bahan inilah yang aka berfungsi menjaga kelembapan disekitar tanaman.

Menyemprot tanaman. Cara ini sedikit merepotkan karena penyemprotan harus dilakukan secara intensif. Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan hand sprayer yang sudah diisi dengan air suam - suam kuku. Penyemprotan dilakukan disekitar daun.